Perang besar kaum
muslimin melawan Romawi tinggal menunggu aba-aba. Kekhawatiran
kaum muslim bakal disambut pasukan yang kuat sudah terjawab. Pasukan Romawi puluhan
ribu jumlahnya, jauh berlipat-lipat dibanding pasukan muslim yang datang
menantangnya.
Namun Khalid bin
Walid telah menanamkan “tsabat” dalam jiwa pasukannya, yatu tabah dan disiplin.
Haram hukumnya bagi pasukan muslim meninggalkan arena peperangan sebelum usai.
Dalam pandangan Khalid, larinya dua tiga orang prajurit pasti menimbulkan kepanikan.
Satu dua orang pengecut seperti itu cukup untuk mendatangkan kekalahan fatal dan
bencana.
Karena beberapa
pasukan muslim adalah mualaf, kejadian seperti itu sangat mungkin ditemukan.
Untuk mencegahnya, Khalid bin Walid sangat tegas dalam mengambil sikap. Maka ditempatkannya
perempuan-perempuan muslimah bersenjata di belakang pasukan muslim.