ali baba |
Suatu hari ketika Alibaba pulang dari mengumpulkan kayu bakar, ia melihat segerombol penyamun yang berkuda. Alibaba segera bersembunyi karena takut dibunuh. Dari tempat persembunyiannya Alibaba memperhatikan para penyamun yang sedang sibuk menurunkan harta rampokannya
dari kuda mereka.
Kepala penyamun tiba-tiba berteriak, "Alakazam! Buka….." Sungguh ajaib, pintu gua yang ada di depan mereka terbuka perlahan-lahan. Setelah itu mereka segera memasukkan seluruh harta rampokan mereka. "Alakazam! Tutup… " teriak kepala penyamun, maka pintu gua pun tertutup kembali.
Segera setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat persembunyiannya. Ia mendekati pintu gua tersebut dan meniru teriakan kepala penyamun. "Alakazam! Buka….." pintu gua yang terbuat dari batu itu pun benar-benar terbuka.
"Wah… Hebat!" teriak Alibaba sambil terpana melihat harta yang bertumpuk-tumpuk seperti gunung di dalam gua.
"Gunung harta ini akan kuambil sedikit, semoga aku tak miskin lagi, dan aku akan membantu tetanggaku yang kesusahan," pikir Alibaba sambil mulai mengambil perhiasan yang ada. Setelah dirasa cukup, Alibaba segera pulang setelah sebelumnya menutup pintu gua. Istri Alibaba sangat terkejut melihat barang yang dibawa Alibaba. Alibaba kemudian bercerita pada istrinya apa yang baru saja dialaminya.
"Uang ini sangat banyak… bagaimana jika kita bagikan kepada orang-orang yang kesusahan.." ujar istri Alibaba. Karena terlalu banyak, uang emas tersebut tidak dapat dihitung Alibaba dan istrinya. Akhirnya mereka sepakat untuk meminjam kendi sebagai takaran uang emas kepada saudaranya, Kasim. Istri Alibaba segera pergi meminjam kendi kepada istri Kasim. Istri Kasim seorang yang pencuriga, sengaja mengoleskan minyak yang sangat lengket di dasar kendi. Ia ingin tahu apa yang akan ditakar saudaranya itu.
Keesokannnya setelah kendi dikembalikan, ternyata di dasar kendi ada sesuatu yang berkilau. Istri Kasim segera memanggil suaminya dan memberitahukan bahwa di dasar kendi ada uang emas yang melekat. Kasim segera pergi ke rumah Alibaba untuk menanyakan hal tersebut. Setelah semuanya diceritakan Alibaba, Kasim segera kembali ke rumahnya untuk mempersiapkan kuda-kudanya.
Ia pergi ke gua harta dengan membawa 20 ekor keledai. Setibanya di depan gua, ia berteriak "Alakazam! Buka…" pintu gua pun bergerak terbuka. Kasim segera masuk dan langsung mengisi karung bawaannya dengan uang emas dan harta sebanyak-banyaknya.
Namun ketika hendak keluar gua Kasim lupa mantra pembuka pintu. Ia pun berteriak sekenanya sambil mulai ketakutan. "Amaljaka!...Buka," "Malakaja!...Buka," "Alazakam!...Buka."
Ketika tiba-tiba pintu gua bergerak, Kasim merasa lega. "Akhirnya terbuka juga,..." pikirnya girang.
Tapi ketika ia mau keluar, para penyamun sudah berada di depan gua. Mereka sama-sama terkejut, tapi Kasim tak bisa bergerak karena penyamun itu segera menyerbu Kasim.
"Hei maling! Tangkap dia, bunuh!" teriak kepala penyamun. "Tolong… saya jangan dibunuh", mohon Kasim. Para penyamun yang kejam tidak memberi ampun kepada Kasim. Ia segera dibunuh.
Istri Kasim yang menunggu dirumah mulai kuatir karena sudah seharian Kasim tidak kunjung pulang. Akhirnya ia meminta bantuan Alibaba untuk menjemput saudaranya tersebut. Alibaba segera pergi ke gua harta milik penyamun. Di tempat itu ia sangat terkejut karena mendapati tubuh kakaknya sudah terpotong. Setibanya di rumah, istri Kasim menangis sejadi-jadinya. Untuk membantu kakak iparnya itu Alibaba memberikan sekantung uang emas kepadanya.
Istri Kasim segera berhenti menangis dan tersenyum, ia sudah melupakan nasib suaminya yang malang. Alibaba pun membawa tubuh Kasim ke tukang sepatu untuk menjahitnya kembali seperti semula. Setelah selesai, Alibaba memberikan upah beberapa uang emas.
Sementara itu di lain tempat tepatnya di gua harta, para penyamun terkejut karena mayat Kasim sudah tidak ada lagi.
"Tak salah lagi, pasti ada orang lain yang mengtahui rahasia gua ini, ayo kita cari dan bunuh dia!" kata kepala penyamun. Merekapun mulai berkeliling kota. Ketika bertemu dengan seorang tukang sepatu, mereka bertanya, "Apakah akhir-akhir ini ada orang yang kaya mendadak?" "Akulah orang itu, karena setelah menjahit mayat yang terpotong, aku menjadi orang kaya," katanya jujur.
"Apa?! Menjahit mayat???!"
"Siapa yang meminta melakukan itu?" Tanya mereka. "Tolong antarkan kami padanya!"
Setelah menerima uang dari penyamun, tukang sepatu mengantar mereka ke rumah Alibaba. Si penyamun segera memberi tanda silang di pintu rumah Alibaba. "Aku akan melaporkan pada ketua, dan nanti malam kami akan datang untuk membunuhnya," kata si penyamun dalam hati. Tetangga Alibaba, orang yang pernah mendapatkan harta juga, saat baru pulang berbelanja melihat dan mendengar percakapan para penyamun.
Malam harinya, Alibaba didatangi seorang penyamun yang menyamar menjadi seorang pedagang minyak yang kemalaman dan memohon untuk menginap sehari di rumahnya. Alibaba yang baik hati mempersilakan tamunya masuk dan memperlakukannya dengan baik. Ia tidak mengenali wajah si kepala penyamun. Morijana, tetangga Alibaba yang sedang berada di luar rumah, melihat dan mengenali wajah penyamun tersebut. Ia berpikir keras bagaimana cara untuk memberitahu Alibaba.
Akhirnya ia mempunyai ide. Ia pun menyamar sebagai seorang penari. Ia pergi kerumah Alibaba untuk menari. Ketika Alibaba, istri dan tamunya sedang menonton tarian, Morijana dengan cepat melemparkan pedang kecil yang disembunyikannya ke dada tamu Alibaba.
Alibaba dan istrinya tentu saja sangat terkejut. Ketika Morijana membuka samarannya dan menceritakan semua yang telah dilihat dan didengarnya, mereka pun bersyukur.
"Engkau telah menyelamatkan nyawa kami, terima kasih..." Setelah semuanya berlalu, Alibaba membagikan uang peninggalan para penyamun kepada orang-orang miskin dan yang sangat memerlukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar