Dewi Gandari
dewi gandari |
Dua ekor naga tampak sedang bertarung mati-matian di sebuah samudra. Air samodra sampai bergolak kencang, menunjukkan serunya pertarungan kedua naga. Konon kedua naga itu memang sangat sakti. Mereka adalah Kowara dan Erawata, dua naga yang bahkan sudah terlibat pertarungan begitu lama.
Kedua naga ternyata sedang memperebutkan Mustika Sasraludira. Siapapun yang berhasil menguasai mustika ini bakal menjadi dewa bagi semua naga. Itulah sebabnya pertarungan berlangsung begitu lama, tidak ada yang mau mengalah dan tidak tampak tanda siapa yang bakal kalah.
Sementara itu di kerajaan Astinapura semua keluarga kerajaan sedang sibuk membahas calon permaisuri pangeran Destarata. Pangeran tertua yang seharusnya jadi penerus Raja ini, karena buta, kedudukannya dipegang adiknya, Pandu dewanata. Para keluarga Astina telah menunjuk calon permaisuri untuk dipilih oleh Destarata, yaitu Dewi Gandari, Dewi Madrim dan Dewi Kunti.
Meskipun ketiga putri ini telah terpikat oleh pangeran Pandu, karena ada titah dari kerajaan mereka tidak berani menolak. Setengah terpaksa mereka menyetujui hal ini, meskipun diam-diam dicari cara agar tidak sampai dipilih oleh pangeran Destarata.
Dalam upaya menghindari Desatarata, Dewi Gandari minta pertolongan adiknya, Sengkuni. “Adik Sengkuni, gak tahu bagaimana caranya, bantulah aku biar tidak dipilih Destarata,” pinta Dewi Gandari. “Kalau cuma itu sih tidak terlalu sulit,” kata Sengkuni. “Bukankah pangeran Destarata tidak bisa melihat? Sudah pasti dia tidak akan memilih dengan melihat kecantikanmu. Mungkin dia akan meraba atau mencium bau kalian.”
“Terserahlah! Terus apa yang harus kulakukan?” “Mudah, lumuri saja badanmu dengan air ikan supaya bau amis. Pangeran Destarata pasti tak mau mendekat,” kata Sengkuni. “Ide brilian! Terima kasih ya dik Sengkuni, kalau begitu aku tak belanja ikan dulu!” ujar Dewi Gandari dengan senyum lebar.
Dewi Madrim di kediamannya juga tak kalah resah. Ia tampak khusyuk berdoa, memuja Betara Aswin (dewa kembar) yang jadi pujaannya. Ia sudah melakukan puasa berhari-hari sambil terus berdoa hingga Betara Aswin bersedia turun dari kahyangan untuk mengabulkan doanya.
“Bangunlah Dewi, sekarang juga akan kukabulkan permintaanmu. Apa sebenarnya yang kau inginkan?” tanya Betara Aswin. “Ampun Dewa, hamba ingin supaya hamba tidak terpilih jadi istri pangeran Destarata,” pinta Dewi Madrim.
“Kenapa?” tanya Betara Aswin. “Ampun Dewa! Hati hamba sudah terpikat pada pangeran Pandu. Hamba ingin terus mendampinginya,” jawab Dewi Madrim. “Baiklah, aku kabulkan permintaanmu. Aku taburkan ramuan ke tubuhmu agar mengeluarkan bau tidak enak. Dijamin Pangeran Destarata tidak akan mendekatimu,” kata Betara Aswin. “Terima kasih Dewa!” kata Dewi Madrim dengan gembira.
raden destarata |
Sama seperti lakon dua putri lainnya, demikian halnya Dewi Kunti. Ia sambat pada Betara Surya yang merupakan dewa pujaannya, hingga doanya dijawab dengan ramuan bau aneh untuk tubuh Dewi Kunti.
Hari yang mendebarkan akhirnya datang. Ketiga putri yang disiapkan telah berada di satu ruangan, dengan keluarga Astinapura sebagai saksi. Dengan dituntun pangeran Destarata memasuki ruangan. Mula-mula didekatinya Dewi Kunti, namun langkahnya surut ketika jarak tersisa beberapa langkah. Rupanya dia mencium bau aneh dari tubuh Dewi Kunti. Dewi Kunti pun bernafas lega, dan pangeran mendekati Dewi Madrim. Tentu saja hal yang sama terulang lagi, pangeran mudur sambil mengerutkan hidung.
Dewi Gandari yang dapat giliran ketiga jadi was-was karena dua calon sudah ditolak. Pangeran Destarata pun mulai mendekat, namun karena bau amis pangeran pun melangkah mundur. Tentu saja Dewi Gandari tersenyum senang sementara para keluarga kecewa.
Dalam suasana yang tidak menentu, tiba-tiba terlihat seberkas cahaya merah melesat cepat ke tubuh pangeran Destarata. Sedetik kemudian pangeran berpaling ke arah Dewi Gandari dan tanpa sempat menghindar Dewi Gandari mendapati tangannya telah dipegang. Pilihan jatuh pada Dewi Gandari.
Sorak kegembiraan pun terlihat di wajah semua yang hadir kecuali di wajah Dewi Gandari. Tak ada yang menyangka, saat itu ke tubuh Destarata sedang menyusup naga Kowara yang telah berhasil mendapatkan mustika Sasraludira. Dengan menyusup ia berusaha meloloskan diri dari kejaran naga Erawata. Aroma amis ikan segar di tubuh Gandari menarik naga untuk memilihnya.
Kesedihan Dewi Gandari karena terpilih sebagai istri pangeran Destarata begitu mendalam. Karena mendapatkan suami yang buta, Dewi Gandari bersumpah tidak mau lagi melihat matahari. Bersama terbitnya matahari dia akan menutup mata dengan kain putih dan hanya membuka penutup manakala gelap mulai tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar